FAMOUS PLACES AND POPULAR TOURIST DESTINATIONS WE HAVE BEEN TO
[Places To See Before You're Too Old]
%%%%%%%%%: May Peace Be Upon You :%%%%%%%%%
&&& "enjoy your visit" &&&

28 February 2011

Filipino Market, Kota Kinabalu, Sabah

Filipino Market, Kota Kinabalu, Sabah are mostly run by Filipino immigrants. A variety of Filipino and local handicrafts are sold in the hundreds of cramped stalls, along winding alleyways which are strung by low-slung curtains of shells, baskets and bags. You can find a diverse range of products available at the Filipino Market - from traditional foods to medicine and toiletries. Even if you're not looking for anything in particular, a trip to the market can offer a great cultural experience and an enjoyable excursion when visiting this area. The Filipino Market is a good place to buy cultured pearls and has everything from fake gemstones to camagong-wood salad bowls, fibre shirts and traditional Indonesian medicines. Just outside the stalls all along the kerb of the road there are makeshift sheds where Filipino tailors station themselves and their sewing machines. They provide very cheap stitching services to those who need their jeans altered or patched, bags or clothing mended.

22 February 2011

Pasar Petisah, Medan, Indonesia

Pasar Petisah merupakan salah satu pasar tradisional yang cukup terkenal di Kota Medan. Pasar yang seusia Kota Medan ini selalu ramai dikunjungi oleh para pembeli, termasuk oleh para pelancong yang datang dari luar Kota Medan. Para pelancong tersebut biasanya membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang. Di pasar yang bertingkat dua ini, para pengunjung dapat menemukan berbagai macam dagangan, mulai dari sayur-mayur, ikan asin, sampai busana dan perlengkapan elektronik. Barang-barang elektronik, pakaian jadi, dan furniture berada di lantai atas, sedangkan para penjual sayur dan buah-buahan berada di lantai bawah. Di pasar ini juga banyak yang menjual hasil kerajinan tangan khas Sumatra Utara seperti patung kayu, gelang, kalung, tas anyaman, cincin, dan tikar anyaman. Untuk kerajinan bordir dan kebaya menempati lokasi di lantai satu dan beberapa berada di luar pasar dekat tempat parkir, sehingga cukup mudah dijangkau. Para pengunjung yang ingin membeli kebaya, dapat langsung memilih beraneka model dan warna yang banyak tersedia. Dan jika ingin membuat kebaya yang didesain sendiri, di lokasi ini juga tersedia para penjahit yang siap membuatkan kebaya yang sesuai dengan keinginan pembeli. Di samping itu, di pasar ini juga dijual berbagai manisan buah tanpa bahan pengawet, seperti manisan buah mangga, kedondong, salak, rambutan, dan jambu biji, sehingga merupakan tempat yang ideal bagi penikmat manisan. Hal yang menarik adalah di sekitar botol-botol manisan, banyak dihinggapi lebah madu, sebagai penanda manisnya buah manisan.

Pasar Ikan Lama, Medan, Indonesia

Pasar Ikan Lama, Medan (Traditional Market) selling anything under the sun; especially fabrics, telekungs, toys, shirts, pants, handbags, belts, shoes, laces, curtains, carpets, dolls, cushions, baskets, souvenirs, food, drinks, wedding materials, etc ... but must bargain till you are out of breath!

Medan, Indonesia

Medan, Indonesia is the capital of the North Sumatra province in Indonesia. Located on the northern coast, Medan is the fourth largest city in Indonesia, and the largest Indonesian city outside Java. The city is bordered by the Deli Serdang Regency to the east, south and west, and the Strait of Malacca to the north. It is close to the volcano Sinabung, which erupted in August 2010 after a 400 year dormant state. Medan is divided into 21 districts (kecamatan) and 151 subdistricts (kelurahan). Medan started as a village called Kampung Medan (Medan Village). Kampung Medan was founded by Guru Patimpus around the 1590s. Because Kampung Medan sits on Tanah Deli (Land of Deli), Kampung Medan is also referred as Medan-Deli.